Sabtu, 20/04/2024 00:42 WIB WIB

KOPASSUS MASA DEPAN

KOPASSUS MASA DEPAN KOPASSUS MASA DEPAN


Lider : Jakarta -   Hari menjelang HUT RI,  dua teroris sempat menguasai pelataran Hotel Sultan. Mereka mengultimatum aparat agar segera membebaskan kawan-kawan mereka yang masih ditahan di berbagai Lapas terpidana teroris di tanah air. Jika permintaan tidak terpenuhi, mereka mengancam akan meledakkan lagi bom yang lebih dahsyat. “Bebaskan teman-teman kami. Saya tunggu waktunya hanya 10 menit,” teriak salah seorang ‘teroris’.

Beruntung, kelompok teroris berada satu langkah di belakang apparat yang lebih cerdas dan sigap. Dalam sekejap, aksi mereka mendapat respons cepat aparat. Empat kendaraan taktis (rantis) TNI merapat menuju hotel yang berada di seputar Senayan itu. Sampai di lokasi, pasukan reaksi cepat langsung menguasai dan mengendalikan situasi. Dua teroris dibekuk. Sejumlah sandera dievakuasi. Situasi Kamtibmas pulih, dari situasi mencekam kembali riang, tanpa ada pertumpahan darah.

Sebelumnya, pada Senin (22/02/2010), Kopassus melumpuhkan komplotan teroris di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah. Dengan kendaraan taktis dan helikopter, pasukan Kopassus langsung menyerbu Stasiun Solo Balapan. Pasukan baret merah ini langsung meloncat bagai bajing ke kereta api yang baru saja tiba di Stasiun Solo Balapan. Tiga rangkain gerbong kereta api yang dikabarkan dibajak oleh sekelompok orang, langsung disisir satu per satu untuk membebaskan mereka kawanan teroris. Baku tembak antara Kopassus dan kelompok teroris tidak bisa dihindarkan. Dalam waktu singkat, sekelompok teroris bisa dilumpuhkan dan sandera pun bisa dibebaskan. Operasi itu berjalan mulus, tidak  mengganggu jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta di Stasiun Solo Balapan. Meski demikian, pihak PT KAI terpaksa mengalihkan jalur kereta ke lajur 6 dan 7 sebelah utara Stasiun Solo Balapan. Hanya sedikit mengganggu pengguna jalan, saat ruas jalan di depan Stasiun Solo Balapan ditutup aparat.

Itulah dua contoh suasana simulasi latihan penanganan teroris yang dilakukan apparat penjaga NKRI.

Simulasi di Sultan Hotel melibatkan tim gabungan TNI-Polri menjelang helatan pesta Asean Games 2018 silam. Simulasi, tapi seperti kejadian benaran. Simulasi di pusat NKRI itu melibatkan 520 personel tim gabungan. Kopassus melibatkan Sat-81 Kopatau Denjaka, dan Sat Bravo 90. Materi latihan simulasi meliputi rangkaian prosedur hubungan komandan dan staf hingga penyampaian perintah operasi.

Selain itu, latihan juga meliputi kecakapan penguasaan teknik infiltrasi darat dan udara, menembak reaksi, pertempuran jarak dekat, evakuasi, eksfiltrasi, daki serbu (dakibu), penjinak bahan peledak (jihandak), menembak runduk, taktik operasi pembebasan sandera. “Latihan ini rutin dilaksanakan. Nah di tahun 2018 ini ada dua momen yang bisa digunakan sebagai sarana latihan,” jelas Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiono di Pelataran Senayan, Jakarta Selatan, kala itu.

Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan kemampuan serta keterampilan Satuan Gultor (penanggulangan teror) Kopassus agar selalu memiliki tingkat kecepatan gerak dengan keberhasilan tinggi dalam melaksanakan tugas penindakan terhadap aksi terorisme dalam rangka mewujudkan kesiapsiagaan yang andal. Untuk menjaga NKRI dari ancaman Kopassus tidak basa basi. Latihan ditingkatkan terus-menerus selaras dengan meningkatnya ancaman, terutama ancaman teroris. Selain membangun personel elit yang siap dalam setiap situasi, Kopassus juga terus menyempurnakan fasilitas yang bisa menunjang kemampuan personel. Dilengkapi Faslat Purkota Saat ini, Markas Pusat

Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kopassus di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat,  dilengkapi fasilitas latihan (Faslat) Pertempuran Kota (Purkota). Fasilitas terbaru dibangun di lahan seluas 32 hektare.

Faslat ini merupakan jawaban dan antisipasi dari tantangan zaman ke depan dimana terror dan pertempuran di kawasan perkotaan tidak mungkin dihindari. Pelaksanaan ground breaking Faslat Purkota secara simbolis dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, pada Kamis  (1/8/2019) lalu.

Ancaman gangguan, kata Menhan, terus berkembang. Seperti teroris yang dulu biasa di hutan, kini mulai mengancam perkotaan. “Oleh sebab itu keberadaan fasilitas latihan Pertempuran Kota di Pusdiklatpasus Batujajar ini menjadi sangat penting,” kata Menhan kala itu. Sebagai prajurit khusus yang terlatih maka setiap ancaman apapun dan dimanapun harus siap mengatasinya. Beberapa ancaman ke depan yang mesti dihadapi seperti teroris, bencana alam, pemberontak, dan ancaman merubah mainset, yang dapat mengganggu keutuhan NKRI. ”Di sinilah Pancasila hadir sebagai pemersatu bangsa dan prajurit harus menanamkannya secara sungguh-sungguh,” imbuhnya.

Ryamizard menilai sarana Faslat Purkot sangat lengkap, merepresentasikan keadaan yang sebenarnya. Ke depan fasilitasnya bisa dilengkapi menyesuaikan dengan potensi ancaman dan gangguan yang pastinya terus berkembang. “Ini luar biasa, bagus dan lengkap. Bisa jadi sarana latihan yang komplet.

 

Jangan siasiakan, terus berlatih karena latihan itu kesejahteraan bagi prajurit,” ucapnya. Faslat Purkota menjadi tempat latihan idaman para prajurit. Sebagai pusat pendidikan dan latihan seperti sekolah komando, Raider,

Para, Gultor, pengamanan VIP, Sandhi Yudha, dan sebagainya maka diperlukan latihan pertempuran kota yang ideal. Terlebih ke depan dalam penanganan ancaman gangguan diperlukan keterlibatan TNI, termasuk dalam mendukung operasi dalam dan luar negeri. “Faslat Purkota ini lokasinya representatif dan dibangun di lahan seluas 32 hektare. Semoga dapat menjadi sarana latihan dalam mengantisipasi tren ancaman global yang mengarah kepada pertempuran kota,” tutur Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa kala itu.

Faslat Purkota dibangun dengan panjang 1.000 meter dan lebar 300 m terdiri dari area perumahan, gedung tinggi, dan area transportasi. Ada tiga zona utama yang dibangun yaitu zona penduduk, zona komersil dan pemerintahan yang dilengkapi sarana pendaratan heli, serta zona transportasi massal, mulai dari darat, laut, dan udara. Dari Senjata hingga Rantis Canggih Dari sisi peralatan tempur semisal persenjataan, Kopassus juga terus melengkapi diri dengan berbagai jenis senjata canggih.

Senjata-senjata yang digunakan bervariasi, mulai dari senapan mesin ringan hingga sniper canggih buatan dalam dan luar negeri.

Empat jenis terfavorit di antaranya, M24 SWS. Senjata ini diproduksi pada 1988 oleh Amerika Serikat dan telah dipakai di berbagai peperangan besar di dunia, seperti Perang Irak, Perang Teluk I, dan perang Afganistan.

Ada sekitar 15 ribu jenis senjata ini yang tersebar di seluruh dunia, beberapa di antaranya dimiliki  Indonesia.

Pasukan penembak jitu Kopassus sendiri menggunakan senjata jenis ini yang dapat membidik musuh dalam jarak hingga 1,5 kilometer. Ada jenis Barret M82, senapan anti materiel recoil-operated. Senjata buatan Amerika Serikat ini menggunakan peluru berkaliber 50 mm. Senjata ini  mulai diproduksi oleh Barret Firearms Manufacturing pada tahun 1982. Dari lima seri yang dibuat, Kopassus menggunakan seri M82A1. Seperti SWS M24, senjata ini juga digunakan dalam berbagai perang besar di dunia. Senjata ini memiliki panjang laras 73,7 sentimeter, yang memungkinkan penembak jitu membidik dari jarak 1,8 kilometer.

 

Jenis lain yang digunakan Kopassus adalah SPR-2. Senjata ini adalah produk dalam negeri, diproduksi PT Pindad. SPR-2 menggunakan peluru berkaliber 12,7 x 99 mm. Kalibernya yang besar membuat senjata ini dapat menembus kendaraan lapis baja jika dilontarkan dari jarak tertentu.  Meskipun bobotnya cukup berat, yakni mencapai 20 kilogram, SPR-2 dapat menembak target yang berjarak hingga sejauh 2 kilometer dengan akurat. Tidak hanya menembus, efek yang dapat ditimbulkan oleh senjata ini juga dapat membakar dan meledakkan objek target. Kopassus juga menggunakan SPR-3.

Mengusung konsep yang sama dengan SPR-2, jenis senjata ini memiliki kaliber peluru yang lebih kecil  yakni 7,62 mm. Desain dan bobot senjata yang lebih ringan dari pendahulunya membuat SPR-3 lebih mudah dibawa. Memenuhi standar NATO, senapan ini juga dilengkapi dengan teropong bidik untuk meningkatkan akurasi tembakan pada jarak 1 km. Untuk mendukung setia operasi, Kopassus juga memiliki sejumlah kendaraan taktis (rantis). Sedikitnya ada lima rantis yang bisa digunakan Kopassus.

Berikut rantis tempur tersebut. Casspir MK3 Garang dan sangar, itulah kesan pertama saat melihat kendaraan angkut personel buatan Afrika Selatan ini. Dengan beragam kelebihan itu, Kopassus  mempercayakan Casspir MK3 sebagai ‘kuda perang’, khususnya Satuan Penanggulangan Teror alias Sat Gultor-81. Casspir memiliki sejumlah keistimewaan, salah satunya dapat menahan ledakan ranjau anti-personel hingga anti-tank. Itulah alasan mengapa desain kendaraan dibentuk mirip huruf ‘V’. Sehingga tenaga ledakan bergerak menyamping, bukan diredam. Casspir juga mampu meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Jadi tak soal bila Casspir dihujani peluru dari senjata macam M-16 atau AK 47. Kabinnya mampu memuat 12 personel bersenjata lengkap.

Untuk perlengkapan tempurnya, Casspir senjata andalan yang terpasang pada kendaraan ini adalah varian senapan mesin kaliber 7,62 mm. Senjata bisa diganti dengan senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm atau 20 mm. Komodo Komodo merupakan kendaraan tempur (ranpur) produk asli buatan PT Pindad Bandung. Salah satu produk karya anak negeri yang tak kalah dengan alutsista buatan luar negeri. Sosok mobil lapis baja 4X4 ini nampak gagah, tak kalah dengan humvee buatan Amerika Serikat.

 

Salah satu perwira Kopassus menyebut ranpur jenis ini cocok untuk operasi anti-terorisme, yakni penyerbuan gedung dan pesawat. Saat ini, sudah ada tujuh varian dari ranpur Komodo ini, yakni ambulans, APC, anti teroris, komando, komunikasi, anti-udara hingga pengintaian. Ketebalan baja yang dimiliki bergantung dengan varian yang dipilih. Bushmaster PMV Ranpur buatan Australia ini memiliki penampilan yang hampir sama dengan Casspir. Bushmaster telah memiliki pengalaman tempur cukup baik di medan Afghanistan dan Irak. Sehingga, keselamatan seluruh awak yang berada di dalam kendaraan terlindungi.

Bushmaster memiliki sejumlah keunggulan, terutama lapisan baja yang terpasang di bodi kendaraan ini. Lapisan baja rantis ini dibuat dari bahan baja super keras dan diolah dengan metode desulfurisasi serta vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen sehingga mendapatkan molekul bisalloy. Alhasil, proyektil hingga kaliber 7,62 mm tidak akan mampu menembus lapisan bajanya, begitu pun lapisan kacanya. Jika melindas ranjau, Bushmaster sudah siap menahan ledakan berkat bodinya yang menyatu dari atas hingga ke bawah, ditambah sudut tajam menyerupai huruf ‘V’. Para penumpangnya pun diberikan kenyamanan dengan adanya tangki bladder air yang dilengkapi sistem pendingin dari AC berkapasitas 270 liter. Air ini pula yang menjadi perisai kedua pada saat terjadi ledakan di bawah kendaraan. Saat diujicoba pertama kali, para prajurit Kopassus mengaku terkesan dengan kapabilitas yang dimiliki Bushmaster. Bahkan, dianggap lebih baik dibandingkan Casspir.

 

Flyer 4x4

Sebagai satuan khusus,  Kopassus membutuhkan kendaraan yang mampu memobilisasi pasukan dengan cepat. Untuk menunjang misi tersebut, dipilihlah Flyer 4X4 buatan Australian Defence Industries. Berbeda dengan ranpur milik Kopassus lainnya, kendaraan ini menyerupai Land Rover Defender kendaraan taktis yang digunakan tim elit AS, Delta Force. Meski tidak memberikan perlindungan karena penampakannya yang serba terbuka, tapi seluruh penumpangnya bisa bergerak dengan bebas.

Flyer mempunyai bobot 1.600 kg dan ditenagai mesin turbo diesel dengan 2.100 cc. Untuk memberi efek perlindungan, mesin ditempatkan pada sisi belakang. Kecepatan Flyer dapat dikebut hingga 100 km per jam dengan jarak jelajah 700 km. Flyer mempunyai dua dudukan senjata untuk caliber 7,62 mm.

 

Land Rover Defender Kontur alam Indonesia membuat Kopassus memilih mempergunakan Land Rover  Defender untuk mengatasinya. Kendaraan 4x4 asal Inggris ini menjadi andalan ketika melintasi medan off road saat melintasi medan berlumpur, pasir hingga berbatu sekalipun. Land Rover sendiri mengklaim, Defender memiliki kemampuan yang sangat kuat, sebab mulai dari mesin, kaki kaki hingga bodi seluruhnya menggunakan alumunium.

Spesifikasi yang disediakan juga disebut-sebut mumpuni untuk melintasi medan berat. Bahkan, rangka yang kuat membuatnya tetap berjalan meski tertimpa helikopter. Land Rover Defender disokong mesin 2.200 cc tenaga 122 Ps pada 3.500 rpm dan torsi 360 Nm pada 2.000 rpm. Mobil dua alam ini memiliki 12 varian dengan daya jelajah 11,7 liter per 100 km untuk kapasitas tangki 60 liter dan 13,6 liter per 100 km untuk kapasitas tangki 75 liter. Land Rover Defender bisa berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam hitungan waktu 15,8 detik dengan kecepatan maksimal 145 km/jam.• [Tim Lider]

Topik : KOPASSUS MASA DEPAN

Artikel Terkait
Terpopuler