Jum'at, 29/03/2024 09:17 WIB WIB

Berpikir Besar

Berpikir Besar Connie Rahakundini Bakrie, hari-hari ini, adalah sebuah fenomena. Menyebut dirinya akademisi non aliansi ia tampil dalam berbagai forum dengan narasi-narasi cadas, melawan arus dan bahkan menantang.


Bersebrangan dengan banyak pihak ia bahkan memuji langkah militer Rusia terhadap Ukraina karena dalam pandangannya justru Rusia sedang berusaha menyeimbangkan dunia dari permainan berat sebelah yang dipertontonkan Amerika dan sekutunya NATO(North Atlantic Treaty Organization). “Ini aksi bela diri dari negara yang hen dak dibunuh perlahan-lahan menggunakan tetangganya,” tandasnya. “
Menurutnya, justru Rusia ingin mengatakan kepada Amerika bahwa ia tidak dapat dan tidak akan pernah menjadi satu-satunya kekuatan di dunia karena ada Rusia sebagai taipan energi dan China sebagai raksasa manufaktur. Dalam pandangannya, dua kekuatan ini yang
akan menjadi penyeimbang sehingga dunia tidak hanya diperintah oleh satu polisi global. Indonesia sebagai pencetus Gerakan Non Blok, pewaris pemikiran besar Soekarno ‘ To build the world a new’, kata Connie, harus ber pikir besar dan melakukan politik luar negerinya dengan visi yang luas dan gerakan yang lebih besar—tidak sekedar meningkatkan ekspor dan mendatangkan investasi. “Kita perlu memiliki jaringan lobby di Wash
ington, Moskow, Beijing, Tokyo, London, Paris dan Berlin untuk meleverage diplomasi kita.
Perubahan dimula dari pemikiran. Negara Kapitalis lahir dari pemikiran Adam Smith, sosial
isme dari Marx dan kita harus mampu menjadikan Pancasila sebuah model keseimbangan global yang clear and distinct secara politik, ekonomi dan budaya—sintensis dari pemikiran-pemikiran sebelumnya.”■

Topik : Connie Rahakundini Bakrie

Artikel Terkait
Terpopuler