Michael Gorbachev, Berpulangnya Legenda Pembebas Dari Timur
Pilihan Redaksi
|
Lider.id : Jakarrta - Berita berpulangnya Mantan Presiden Uni Soviet Michail Gorvbachev pada Selasa (30/8/2022) tersebar luas setelah di beritakan oleh kantor berita Rusia TASS. Sang pengubah Soviet itu menghembuskan nafas terakhir pada usia 91 tahun, di nobatkan Barat sebagai sosok yang mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah, walau gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet.
Meskipun Gorbachev berkomitmen untuk mempertahankan keberlangsungan negara Soviet dan cita-cita sosialisnya, Gorbachev percaya bahwa reformasi yang signifikan diperlukan, terutama setelah Bencana Chernobyl 1986. Ia memulai kebijakan glasnost (`keterbukaan`) untuk peningkatan kebebasan berbicara dan kebebasan pers perestroika (`restrukturisasi`) untuk mendesentralisasikan pembuatan keputusan ekonomi untuk meningkatkan efisiensi. Langkah-langkah demokratisasinya, dan pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat terpilih membuat Uni Soviet bukan lagi sebuah negara bersistem satu partai.
Bulan Januari 1990, Gorbachev mengizikan Jerman Timur bersatu kembali dengan Jerman Barat di tandai dengan diruntuhkannya tempok berlin, tempok pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu Jerman. Masyarakat Jerman mengucapkan terima kasih pada Gorbachev, "danke Gorbi!" yang di tulis di spanduk yang bertebaran di Jerman. Walaupun, ia menolak gagasan bahwa Jerman yang telah bersatu akan dapat mempertahankan keanggotaan Jerman Barat di NATO. Komprominya agar Jerman dapat mempertahankan keanggotaan di NATO tetapi sekaligus di Pakta Warsawa tidak mendapat dukungan.
Reaksi Dunia
Presiden Rusia Vladimir Putin melalui Juru bicaranya Dmitry Peskov, menyatakan belasungkawa atas kematian Gorbachev. President Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan penghormatan terakhir melalui akun Twiternya, begitu pula Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, mantan menteri luar negeri AS Condoleezza Rice dan TMichel Martin dari Irlandia. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteres mengatakan Gorbachev adalah "negarawan satu-satunya yang mengubah arah sejarah dan pemimpin global yang menjulang, multilateralis berkomitmen, dan advokat yang tak kenal lelah untuk perdamaian". Mantan Menteri Luar Negeri AS James Baker III menyebut bahwa "sejarah akan mengingat Mikhail Gorbachev sebagai raksasa yang mengarahkan bangsanya yang besar menuju demokrasi" dalam konteks penutup Perang Dingin antara Timur dan Barat. Mantan Perdana Menteri Kanada Brian Mulroney mengatakan bahwa "dia adalah orang yang sangat menyenangkan untuk dihadapi" dan "sejarah akan mengingatnya sebagai pemimpin transformasional".*** freddy ndolu