Jum'at, 26/04/2024 22:27 WIB WIB

Manajemen Psikologis Individu Kunci Keberhasilan Melewati Pandemi

Manajemen Psikologis Individu Kunci Keberhasilan Melewati Pandemi Yoseph Budianto


“The Psychology of Pandemics” dan Upaya Menjaga Nalar Tetap Sehat Saat Pandemi

 Oleh Yoseph Budianto

 

Selain penanganan medis, manajemen psikologis individu ternyata menjadi poin penting keberhasilan melewati pandemi. Analisis psikologis dalam situasi krisis akibat pandemi menjadi topik utama dalam buku ini.

Puluhan wabah telah terjadi permukaan Bumi sejak beberapa abad yang lalu. Bahkan, hingga beberapa dekade mendatang, pandemi masih dianggap sebagai ancaman besar kesehatan masyarakat. Selain penanganan medis, manajemen psikologis individu ternyata menjadi poin penting keberhasilan melewati pandemi.

Kerusakan sosial dan ekonomi akibat pandemi mengancam semua pihak di seluruh dunia. Pengobatan yang efektif tidak selalu tersedia, termasuk vaksin yang belum banyak ditemukan. Padahal, penanganan dari sisi kesehatan tersebut penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas.

Selain penanganan medis berupa vaksin dan obat, keberhasilan menuntaskan pandemi juga tidak lepas dari faktor-faktor psikologis. Aspek psikologis manusia menentukan pilihan tindakan rasional yang diambilnya di situasi pandemi.

Keselarasan penanganan medis dengan stabilitas emosi seseorang menjadi titik simpul yang sangat berarti saat situasi krisis. Analisis psikologis dalam situasi krisis akibat pandemi menjadi topik utama dalam buku The Psychology of Pandemics: Preparing for the Next Global Outbreak of Infectious Disease karya ahli psikologi klinis, Steven Taylor.

Buku ini dibuat dengan tujuan untuk mengisi celah penting dalam literatur tentang pandemi. Setidaknya ada empat tujuan utama yang diuraikan dari aspek psikologi pandemi, yaitu menggambarkan reaksi psikologis, faktor kerentanan psikologis, metode penyelesaian masalah psikologis, dan uraian implikasi kebijakan kesehatan masyarakat, termasuk komunikasi risiko.

Ragam tujuan tersebut dikerjakan melalui banyak sumber dari berbagai disiplin ilmu, seperti virologi, epidemiologi, kesehatan masyarakat, sosiologi, sejarah kedokteran, dan psikologi. Semetara subkajian psikologi yang digunakan meliputi psikologi kinis, kesehatan, dan sosial.

Reaksi psikologis

Aspek pertama adalah reaksi psikologis. Reaksi psikologis seseorang di tengah situasi krisis tidak mudah ditebak. Kekeliruan dalam penyampaian sebuah kabar bisa langsung membuat seseorang kehilangan semangat, marah, atau sedih berkelanjutan.

Metode kontemporer penanganan pandemi sebagian besar fokus pada intervensi perilaku dan pendidikan. Keduanya meliputi kepatuhan vaksinasi, perilaku hidup sehat, dan pembatasan sosial, di mana seluruh proses tersebut erat terkait dengan kondisi psikologis seseorang.

“Risiko pandemi sangat erat hubungannya dengan cara komunikasi suatu komunitas atau dikenal dengan faktor psikologis sosial”.

Di setiap wabah penyakit, ketidakmampuan kontrol diri secara psikologis akan memunculkan ketakutan. Kondisi tersebut menjadi ancaman yang jauh lebih berbahaya di tengah situasi pandemi.

Masyarakat sulit menentukan langkah berikutnya untuk bertahan hidup, termasuk makin lamanya durasi penyembuhan dari infeksi tersebut. Kebingungan masyarakat akan menghasilkan situasi kepanikan yang berujung kerusuhan dan penjarahan.

Pola reaksi psikologis terhadap pandemi sangat kompleks. Ada orang yang mampu bertahan, sementara lainnya menjadi sangat tertekan apabila diperhadapkan dengan peristiwa mengancam, seperti wabah penyakit.

Steven Taylor menegaskan agar penanganan pandemi harus mampu memahami ragam reaksi psikologis masyarakat. Pemahaman tersebut penting untuk memahami akar motivasi dan faktor kerentanan masyarakat.

Topik : manajemen psikologi , covid 10 , pandemi

Artikel Terkait
Terpopuler