Sabtu, 27/04/2024 07:16 WIB WIB

Melihat Keindahan Masjid Nabawi dan Pintu Jibril

Melihat Keindahan Masjid Nabawi dan Pintu Jibril Foto : google


Selain mengunjungi Masjidil Haram di Makkah, umat Islam yang sedang melakukan ibadah haji atau umrah pasti juga akan mendatangi Masjid Nabawi di Madinah.

Selain beribadah di masjidnya, di kota ini kaum Muslim juga bakal berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Salah satu masjid terbesar di dunia, Masjid Nabawi mengalami beberapa pengembangan sepanjang sejarahnya, dimulai dengan zaman khalifah, diikuti oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Utsmaniyah, dan, akhirnya, era Saudi, di mana ia menjalani ekspansi terbesarnya

Masjid bernama asli Al-Masjid an-Nabawi ini juga merupakan tempat pertama di Jazirah Arab yang diterangi oleh bola lampu listrik pada tahun 1909 (1327 H).

Masjid yang namanya bermakna `masjid nabi` ini adalah masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun pertama Hijrah (migrasi Nabi dengan pengikutnya dari Mekah ke Madinah, yang disebut Yathrib pada saat itu).

Tanah tempat masjid dibangun adalah milik dua anak yatim piatu, Sahl dan Suhail, dan digunakan sebagai tempat pengeringan kurma.

Nabi merencanakan struktur masjid menempati sebidang tanah 50 x 49 meter dan membangunnya menghadap Yerusalem, kiblat umat Islam pada saat itu.

Dia menggunakan daun palem untuk atap dan batang pohon palem sebagai tiang pancang masjid.

Nabi juga membangun masjidnya dengan tiga pintu, salah satunya berada di belakang dan disebut "Atikah" atau "Pintu Belaskasih", sedangkan yang lainnya adalah "Pintu Jibril" dan merupakan pintu masuk pilihan Nabi.

Di bagian belakang masjid, ada area teduh untuk melindungi musafir atau tunawisma yang dikenal sebagai "Al-Saffa".

Nabi Muhammad SAW tidak membangun atap untuk seluruh masjid, jadi saat hujan, air akan menetes ke jamaah. Namun ia menenangkan jamaah dan berkata bahwa kondisi buruk pasti akan berlalu.

Pada masa-masa awalnya, lantai masjid tidak pernah ditutup dengan apapun sampai pada 3 H (624 M), ketika dilapisi dengan kerikil.

Ketika kiblat diubah menghadap Kakbah dan bukan Yerusalem, Al-Saffa yang berada di bagian selatan masjid dipindahkan ke bagian utara. Pintu belakang ditutup, dan pintu baru dibuka di utara.

Topik : masjid nabawi , pintu jibril , madinah , makan nabi muhammad

Artikel Terkait
Terpopuler