Jum'at, 29/03/2024 04:03 WIB WIB

Teka teki Ikan Mati Mendadak di Anak Sungai Bengawan Solo Klaten

Teka teki Ikan Mati Mendadak di Anak Sungai Bengawan Solo Klaten Foto : tribun


Ribuan ikan berbagai jenis dan ukuran di Sungai Dengkeng Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, Jateng, mati. Kematian ikan di salah satu anak Bengawan Solo itu diketahui mati baru dua hari terakhir.

"Baru dua hari ini ikan mati mendadak. Tidak tahu penyebabnya apa," ungkap Yatiman, warga Kecamatan Cawas kepada detikcom di sungai Dengkeng, Kamis (9/9/2021) siang.

Menurut Yatiman, warga tidak tahu pasti apa penyebab ikan itu mati. Jumlah ikan yang mati sejak dua hari terakhir bisa jadi mencapai ribuan ekor.

"Kalau ribuan ya ada, banyak kok. Tapi tidak diambil oleh warga sekitar karena sudah terlambat dan sudah basem (busuk)," kata Yatiman yang tinggal persis di tepi Sungai Dengkeng.

Kejadian itu, ungkap Yatiman, baru kali pertama terjadi. Meskipun musim kemarau, biasanya tidak sebanyak kali ini ikan mati massal. "Tahun-tahun lalu tidak ada. Kelihatannya kok hanya di sekitar bendungan saja ikan yang mati," lanjut Yatiman.

"Kalau melihat matinya sebagian kok bisa jadi obat. Tapi kita juga tidak tahu pastinya karena tidak lihat," imbuhnya.

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Pemkab Klaten menduga ada dua kemungkinan penyebab matinya ikan massal itu. Bisa jadi karena polusi.

"Kalau penyebabnya yang mengarah ada dua. Bisa karena polutan dan bisa karena musim," kata Kasi Perikanan Tangkap DKPP Pemkab Klaten, Murtopo, saat dilansir dari detikcom.

Murtopo mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab ikan mati mendadak. Di antaranya karena ada infeksi bakteri. "Bisa juga karena ada infeksi bakteri pada ikan. Tapi ini biasanya di kolam, bukan di perairan liar seperti di sungai," imbuh Murtopo.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang juga turun tangan menyelidiki kematian ribuan ikan di Sungai Dengkeng menduga kematian ikan tersebut karena blooming fitoplankton.

"Kalau melihat musim kemarau yang sangat panas ini, air yang cenderung tidak bergerak dan warnanya, ini terjadi blooming plankton," kata Koordinator Penyuluh Perikanan KKP Kabupaten Klaten, Wisnu Wardan.

Wisnu menerangkan untuk mengetahui penyebab kematian ikan itu paling akurat dengan uji laboratorium. Namun sepintas, kata Wisnu, tidak ada penyebab di luar faktor alam.

"Tidak ada penyebab yang tidak alami di sini. Kita tahu di atas tidak ada industri yang menghasilkan polutan, kemungkinan diracun juga kecil sebab saya lihat penggunaan racun sekarang kecil," terang Wisnu.

 

 

sumber : detik.com

Topik :

Artikel Terkait
Terpopuler