Jum'at, 26/04/2024 11:48 WIB WIB

Mengenal Desa Wisata Bejijong di Mojokerto yang Kental Nuansa Majapahit

Mengenal Desa Wisata Bejijong di Mojokerto yang Kental Nuansa Majapahit


Masuk menjadi salah satu dari 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, sudah pasti ada yang spesial dari Desa Wisata Majapahit Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Di desa itu wisatawan bisa merasakan wisata budaya peninggalan dari Kerajaan Majapahit.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kearifan lokal dan potensi budaya memiliki nilai yang baik untuk dikembangkan. “Wisata budaya, kearifan lokal, dan toleransi beragama di sini sangat kuat," kata dia, Kamis, 17 September 2021.

Di desa yang berlokasi di bekas jantung ibu kota Kerajaan Majapahit, memang terdapat beberapa patung Buddha yang tersebar di area Maha Vihara Majapahit, miniatur Candi Borobudur dan pohon Maja berbuah lebat yang merupakan asal usul kerajaan Majapahit serta rumah para biksu yang menetap di sekitarnya. "Masyarakat di sini 95 persen beragama Islam, namun ada vihara di tengah-tengahnya yang saling berdampingan, harmonis, dan saling support," kata Sandiaga.

Patung Buddha Tidur tersebut kini menjadi salah satu ikon wisata Mojokerto. Patung Buddha Gautama ini memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter serta tinggi 4,5 meter. Patung ini menjadi patung Buddha terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di Asia setelah Thailand.

Ke depan, Desa Wisata Bejijong akan dilengkapi 200 homestay berbentuk bangunan Majapahit. Saat ini, ada 30 unit homestay yang sudah siap.

Selain peningkatan sarana dan prasarana, Sandiaga mendorong peningkatan keterampilan masyarakat khususnya produk ekonomi kreatif agar memiliki nilai jual yang tinggi. “Kami mendorong Kampung Majapahit Bejijong agar meningkatkan produk-produk wisata yang sudah baik seperti edukasi sejarah, religi, dan kuliner yang ada di desa wisata ini,” kata Sandiaga.

Sandiaga juga mendorong penguatan desa wisata sebagai salah satu kekuatan pariwisata nasional sehingga dapat membuka lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. “Salah satunya melalui penguatan atraksi berbasis narasi (storynomic tourism) sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung,” kata dia.

Topik :

Artikel Terkait
Terpopuler