Jum'at, 26/04/2024 13:34 WIB WIB

Hadirnya RRI di Pulau Rote Dapat Promosikan Potensi Daerah ke Luar Negeri

Hadirnya RRI di Pulau Rote Dapat Promosikan Potensi Daerah ke Luar Negeri Foto : google


Persaingan diantara media arus utama dan antara media mainstream dan media sosial dalam merebut perhatian khalayak menuntut Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media layanan publik untuk menjemput mereka di tempat mereka berkumpul. Itu berarti RRI sudah harus mengarahkan sumber dayanya untuk menghasilkan konten bermutu tinggi, ketimbang berkutat pada kerja non media seperti pembangunan dan pemeliharaan pemancar.

Hal ini menjadi intisari diskusi publik bertajuk RRI dan Pencerdasan Rakyat yang diselenggarakan RRI Stasiun Rote baru baru ini. Diskusi yang dibuka oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bulu, menghadirkan Ketua Dewan Pengawas RRI Fredrik Ndolu, Direktur Teknologi dan Media Baru RRI Ginggin Praginanto, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M.Saek, Rektor Universitas Nusa Lontar, Rote, Daniel Babu dan Pengamat Media Albert Rebong. Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bulu menyambut hangat kehadiran RRI di pulau paling selatan Indonesia itu dan mengharapkan RRI dapat menjadi partner yang handal dalam membangun pulau Rote kedepan, termasuk mempromosikan berbagai potensi pulau Rote ke luar negeri.

Untuk memampukan RRI menjadi faktor yang strategis dimananpun ia berkiprah, menurut Fredy Ndolu, putra Rote yang menggagas dan merealisasikan pembangunan RRI Stasiun Rote, stasiun yang memiliki nilai khusus karena terletak pada titik paling selatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesdia (RRI),RRI harus pertama tama menyadari jati dirinya sebagai pelayan masyarakat yang bekerja dengan standar moral yang tinggi. Dan, tambahnya, reporter RRI sebagai ujung tombak kerja layanan publik RRI tidak bisa bekerja ‘asal’ melainkan berusaha menghasilkan karya jurnalistik yang dibanggakan publik yang telah membiayai RRI melalui skema pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Dalam perspektif itu RRI sudah harus mengalihkan fokus dan sumber dayanya pada konten, terutama ketika RRI bertransformasi menjadi media multiplatform mengikuti perkembangan teknologi media. Infrastruktur pendukung siaran dapat dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Negara yang lain agar RRI fokus pada kerja layanan publiknya dalam bidang informasi, edukasi dan hiburan,” tambah pengamat media Albert Rebong. Sementara itu baik Rektor Universitas Nusa Lontar dan Wakil Bupati Rote Ndao melihat kehadiran RRI sebagai pemicu untuk mengembangkan sumber daya manusia setempat untuk berkiprah dalam dunia komunikasi dan informasi “ Melihat apa yang sudah diperjuangkan oleh saudara Fredy Ndolu sehingga RRI bisa hadir disini, tidak ada salahnya jika nanti jalan baru menuju RRI Rote ini bisa dinamakan jalan Dr. Fredy Ndolu,” usul Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M.Saek.

Topik :

Artikel Terkait
Terpopuler